Marsya Fadira, Pelajar yang Peduli Kelestarian Laut
Sampah Plastik tetap jadi permasalahan penting buat kelangsungan hidup ekosistem laut di Bumi. Berdasar data World Bank's Indonesia Marine Debris Hotspots Rapid Assessment, tiap 20 menitnya sekitar 10 juta ton sampah plastik dibuang di lautan Indonesia.
Terbesar dan Terpercaya Memberikan Permainan Berkualitas Situasi yang paling memprihatinkan ini menggerakkan Marsya Fadira, siswi Kelas 8 Sekolah Cikal Setu, Jakarta berkemauan untuk selamatkan ekosistem laut Indonesia.
Usaha mulia itu sempat dilaksanakan bersamaan dengan peringatan Hari Proklamasi Kemerdekaan RI Ke-75 tanggal 17 Agustus 2020 kemarin. Pekerjaan yang dilaksanakan Marsya yakni menyelam suka-rela sambil bersihkan sampah plastik di laut Mansinam serta laut Amborek, Raja Ampat, Papua.
"Semenjak saya kecil, saya menyenangi binatang serta laut. Disamping itu, saya menyenangi Bumi yang sehat serta pada keadaan baik dimana tidak ada sampah serta pencemaran didalamnya. Jadi, waktu saya dengar ada misi pengamanan ekosistem laut Indonesia itu, saya putuskan untuk ikut serta menolong mereka untuk bersihkan laut. Dengan keinginan dapat mengembalikan ekosistem darat serta laut," papar siswi yang bercita-cita jadi arkeolog ini, Kamis (10/9/2020).
Kecuali jalankan misi pengamanan ekosistem laut, Marsya juga semenjak awal menggemakan kampanye "Stop Memakai Plastik" dari mulai lingkungan paling dekatnya. Baik keluarga, rekan, tetangga sampai lingkungan sekolah untuk usaha pengamanan Bumi.
Buat Marsya, Bumi ialah pusat kehidupan buat manusia serta makhluk hidup yang lain. Hingga penting buat manusia mengetahui jika manusia tidak hidup sendirian di Bumi.
"Bumi ialah rumah serta pusat kehidupan yang ditujukan buat manusia serta makhluk hidup yang lain untuk hidup. Jadi, penting buat kita untuk mengetahui kita tidak hidup sendiri. Kita untuk sisi dari bumi harus mengawali beberapa hal kecil yang bisa selamatkan Bumi." katanya.