Beragam Spesies Ikan Tropis Serbu Perairan Selandia Baru, Ada Anomali Apa?
Temperatur laut yang bertambah sudah dipersalahkan atas makin bertambahnya ikan tropis yang berenang beberapa ribu km. ke perairan Selandia Baru. Hal tersebut memberikan ancaman keberlangsungan hidup spesies asli, yang rawan berkompetisi memperoleh sumber daya.
Diambil dari The Guardian, beberapa periset mengenali makin banyak spesies, yang mereka ucap vagrant atau pengembara, nampak di lautan Selandia Baru. Menurutnya, lawatan yang panjang itu tingkatkan kecemasan mengenai bagaimana satwa liar asli ditempat akan menyesuaikan.
Menurut Departemen Konservasi ditempat, spesies pengembara itu ialah mereka yang diketemukan "dengan cara tidak tersangka di Selandia Baru", serta kehadirannya dengan alamiah berbentuk sesaat, atau bermigrasi kurang dari 15 tipe per tahunnya.
Irene Middleton, seorang pakar ekologi kelautan dari Massey University, sudah mengawali satu website buat masyarakat Selandia Baru untuk memberikan laporan semua penampakan spesies yang tidak biasa di lautan.
Hal tersebut dilaksanakan oleh Middleton saat dia menulis peningkatan jumlah hewan laut yang berenang serta berubah biak di Selandia Baru, dimana jauh dari perairan tradisionil mereka.
Dari catatannya itu, Middleton mendapatkan jika beberapa spesies ikan pengembara itu berenang dari perairan benar-benar jauh, seperti Kaledonia Baru, Filipina, serta Jepang, dimana memiliki jarak rerata nyaris 10.000 km. jauhnya.
Terbesar dan Terpercaya Memberikan Permainan Berkualitas Pemanasan temperatur lautan serta sumber makanan yang menggelembung ialah dua fakta penting kenapa ikan tropis dapat mendapatkan perairan yang makin ramah di Selandia Baru.
Dalam laporan ilmiah yang dimuat di jurnal What's That Fish NZ, Middleton sudah menulis penampakan ikan damselfish, wrasse serta triggerfish, yang semuanya tidak ada dengan cara tradisionil di laut Selandia Baru yang dingin.
Kementerian Industri Primer sudah diberi akses ke data untuk mencari tingkat intimidasi serta kekuatan efek biosekuriti. Selama ini, lebih dari selusin spesies ikan pengembara sudah dideteksi di perairan Selandia Baru.
Walau tidak biasa buat spesies ikan pengembara muda tampil di bulan-bulan hangat, mereka umumnya lenyap saat temperatur turun, kata Middleton.
Tapi data awal memperlihatkan jika skema lama sudah beralih.
Di tahun 2018, ikan tropis langka dari Australia seperti ikan kerapu raksasa nampak di perairan Selandia Baru, sesudah gelombang panas laut menarik makhluk itu lebih dari 3.000 km. melewati laut Tasman.
Temperatur laut yang makin hangat jadi pemicu hadirnya ubur-ubur massal dalam tahun-tahun ini, di beberapa pantai dari Nelson di Pulau Selatan sampai Whangarei di ujung Pulau Utara.
Bertambahnya kebiasaan spesies tipe pengembara rupanya tidak terbatas pada ikan.
Pakar biologi Cetacea, Dr Krista Hupman, dari Pusat Nasional Atmosfer serta Iklim Selandia Baru menjelaskan, jika Leopard seal atau diketahui untuk anjing laut tutul --awalnya dari Antartika-- saat ini umum nampak di perairan Selandia Baru, hingga mereka harus diklasifikasikan untuk "spesies lokal".
"Anjing laut tutul diketahui untuk spesies pengembara, yang bermakna Selandia Baru ada di luar capaian jelajah normal mereka. Tapi walau datang dari Antartika, jumlah mereka terus bertambah di sini," kata Hupman.
Hupman menjelaskan teamnya masih juga dalam step awal mendalami kenapa anjing laut tutul lakukan perjalanan ke utara dalam jumlah yang semakin besar.
"Mereka sudah diketemukan di sini untuk waktu yang lama, tapi faktanya kita tidak paham kenapa kita lihat angka yang semakin besar saat ini, terdapat beberapa unsur yang perlu diselidiki," sambungnya prihatin.
Menurut Departemen Konservasi, yang bertanggungjawab untuk mereklasifikasi spesies hewan di Selandia Baru, ada enam spesies burung pengembara baru ditambah lagi. Binatang itu tertera pada penilaian yang dilaksanakan di antara tahun 2012 serta 2016.
Instansi itu menjelaskan dua bekas spesies pengembara di atas diketahui mulai tumbuh biak di Selandia Baru, yaitu bebek unggas wood duck Australia serta burung glossy ibis.