Air di Laut Uni Emirat Ini Berubah Warna dari Biru jadi Merah
Ras Al Khaimah - Perairan di Ras Al Khaimah (RAK), salah satunya emirat dalam Uni Emirat Arab (UEA) tiba-tiba beralih warna jadi merah.
Berdasar laporan Khaleej Times, seorang nelayan mengatakan jika daerah lautan yang beralih warna jadi merah semakin makin tambah meluas sampai hampir delapan sampai 12 mil dari pesisir pantai.
Kewenangan Perlindungan Lingkungan ditempat mengatakan jika perkembangan warna itu tidak mempunyai efek negatif pada kehidupan biota laut.
"Kejadian alam ini berlangsung 2x dalam setahun, walau bagaimanapun tidak mempunyai efek apa saja buat ekosistem," tutur Kewenangan Perlindungan Lingkungan ditempat.
Pemicu dari kejadian alam itu ialah berlangsungnya ledakan populasi alga merah.
Link Daftar Slot Gaming Terbaik Kejadian Red Tide, pertama-tama berlangsung di perairan UAE di tahun 2008. Walau tidak memberi efek negatif apa saja, Kementerian Iklim serta Lingkungan masih larang masyarakat untuk berenang, memancing atau kumpulkan ikan mati dari tempat yang terserang efek.
Kejadian Red Tide tampil di Ras Al Khaimah pada awal September 2008 serta semakin makin tambah meluas ke perairan yang lain seperti Umm Al Quwain, Ajman, Sharjah serta bagian-bagian di Dubai. Lantas ada lagi pada Februari 2009, serta menebar di perairan negara itu.
Kehadirannya menyebabkan kematian sebagian besar ikan serta makhluk laut, serta memengaruhi penangkapan ikan di wilayah yang terserang efek.
Dr Saif Al Ghais, Direktur General Kewenangan Perlindungan Lingkungan menjelaskan jika eksperimen sudah dilaksanakan serta dapat dibuktikan jika tidak ada toksin sebagai pemicu kejadian Red Tide. Ini peluang sebab rumor perkembangan iklim yang berlangsung akhir-akhir ini.
Al Ghais menjelaskan air di selama pantai dengan alga merah itu mempunyai fokus oksigen sedang sekitar di antara 4,5-5 mg / l, serta rasio salinitas sekitar di antara 39-40 %.
"Tetapi, tes toksisitas memperlihatkan jika tidak ada tipe fitoplankton beracun yang mengakibatkan timbulnya alga merah. Ikan mati atau organisme laut yang lain tidak diketemukan. Munculnya Alga merah kemungkinan berasal dari perkembangan iklim serta kejadian yang menyertainya," kata Al Ghais.
Gambar satelit yang disatukan memperlihatkan beberapa kesibukan biologis di perairan dekat perairan regional negara itu. Info yang dikirim oleh Penjaga Pantai UEA memberikan laporan penampakan merah di tempat yang serupa.
Kementerian, dalam laporannya, menerangkan jika mereka kirim team ahli untuk mengawasi serta kumpulkan contoh air dari beberapa daerah Teluk Arab di terlepas pantai RAK.
Dr Saif Al Ghais menjelaskan apakah yang disebutkan alga merah itu teridentifikasi untuk semacam bakteri.
"Mereka umumnya ada serta bereproduksi di saat yang serupa tiap tahun, mengganti warna air. Tetapi, itu tidak mempunyai efek negatif pada kehidupan laut, serta tidak mengganggu pekerjaan desalinasi air," tuturnya.
Dr Ghais memberikan tambahan jika alga merah beberapa berasal dari peristiwa alami sebab perkembangan fitoplankton yang cepat serta ada jalan keluar ilmiah terbatas untuk kejadian itu.
"Perubahan Alga kurangi jumlah oksigen di air serta benar-benar memengaruhi lingkungan laut, termasuk juga membuat kritis ikan. Alga tipe spesifik dapat membuahkan toksin beresiko. Mereka berlangsung pada keadaan spesifik, seperti saat sebagian besar cahaya matahari masuk dengan kenaikan nutrisi dari air sampah. "
Kejadian alam berlangsung dalam suatu pantai di Kolombia. Air yang semula memiliki warna biru mendadak menjadi pink. Rupanya, ini pemicunya.